Perkebunan Teh Gunung Mas



Perkebunan Gunung Mas terletak pada ketinggian lebih kurang        800-1200 meter diatas permukaan laut, terletak di 2 Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Mega Mendung Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Kurang lebih 80 Km dari Ibu kota Jakarta atau sekitar 90 Km dari kota Bandung. Bila anda pernah menyesap teh Walini atau melihat bungkus atau reklamenya, disinilah letak kebun tehnya. Mungkin anda merasa asing dengan teh walini yang menjadi produk unggulan perkebunan Gunung Mas. Bagaimana dengan Teh Lipton yang banyak di jual di pasar swalayan? Mungkin kita tidak asing atau paling tidak kita pernah melihatnya berjejalan di rak-rak supermarket atau swalayan. Bahan baku teh Lipton juga sebagian berasal dari kebun teh Gunung Mas ini. Sebagai gambaran, Lipton, merek teh hitam yang dicipatakan oleh Sir Thomas Lipton yang sekarang dimiliki Unilever tersebut memiliki 10% pangsa pasar teh dunia (Euromonitor World Market for Hot Drinks 2004). prosentase tersebut kurang lebih setara dengan 52 Milyar cangkir teh Lipton yang diminum setiap tahunnya atau sekitar 1.649 cangkir per detik. Nah bagai mana dengan teh Walini yang merupakan salah satu produk asli Indonesia yang memiliki nilai mutu tinggi ? Setahu saya, belum ada riset pasar tentang konsumsi teh tersebut. Tapi menurut pengamatan sepintas, teh walini telah mengisi rak toko-toko, pasar swalayan dan supermarket. Reklamenya pun sudah tersebar luas baik di media massa maupun out door. besar kemungkinan teh walini yang merupakan salah satu unit usaha PTPN VIII telah dikenal luas khususnya oleh masyarakat Indonesia. 

Perkebunan Gunung Mas mulai beroperasi pada Tahun 1910 oleh sebuah maskapai Perancis dengan nama  Goenoeng Mas Prancoise Nederlandise de Culture Etde Commerse, dan pada Tahun 1954 pengelolahannya diserahkan pada Perusahaan Belanda yaitu NV TIEDEMAN K VAN KERCHEM (TVK). Yang memiliki kantor pusat di Bandung. Tahun 1958 perkebunan ini diambil alih oleh Pemerintah Repoblik Indonesia (Nasionalisasi) dan dimasukkan dalam PPN Baru kesatuan Jabar II. Awalnya terdapat 2 Perkebunan yaitu Perkebunan Gunung Mas dan Perkebunan Cikopo Selatan yang kemudian pada Tahun 1972 digabung dengan nama Perkebunan Gunung Mas.Sekarang ini areal perkebunan teh Gunung Mas tidak lagi hanya untuk mengolah teh, tetapi sudah dikembangkan menjadi daerah wisata atau yang biasa dikenal dengan Agro Wisata Gunung Mas.Sekitar Tahun 1983 dibangun wisma Ir. H. Achmad Affandi yang terletak disekitar areal kompleks perkantoran dan pabrik pengolahan teh. Wisma ini pada awalnya hanya digunakan oleh kalangan sendiri yakni tamu dari Departemen Pertanian, serta dinas dinas  yang terkait atau kepentingan internal perusahaan, misalnya untuk pendidikan dan pelatihan, rapat, seminar dan berbagai kegiatan lainnya. Menyadari potensi yang dimiliki oleh perkebunan tersebut untuk dimanfaatkan sebagai salah satu sumber penghasilan bagi perusahaan, pada Tahun 1992 lokasi ini mulai berkembang untuk  daerah tujuan wisata. Menunjang kegiatan Pemerintah sebagai pelaksanaan surat keputusan bersama antara Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, di Perkebunan Gunung Mas telah diusahakan bidang pariwisata yang telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata (DWT).







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Afdeling Van Batubara

Mulailah

Pagurawan